Mengambil Ilmu dari Siapa?
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menasihatkan,
على أهل الإسلام ألا يأخذوا العلم إلا ممن عرف بالعلم والخير والأمانة، لا يؤخذ العلم من ناس مجهولين لا يدرى عنهم إلا بالدليل، لا بد من الدليل
“Merupakan kewajiban bagi penganut Islam untuk tidak mengambil ilmu kecuali dari pihak yang:
- diketahui (kemapanan) ilmunya
- (diketahui) kebaikannya
- (diketahui) amanahnya.
Ilmu tidak boleh diambil dari sosok-sosok majhul (yang tidak dikenali)
Tidak mengambil dari mereka itu kecuali dengan dalil. Tidak bisa tidak, mesti dengan dalil.”
Baca Juga: Bimbingan Ulama Agar Selektif Dalam Mengambil Ilmu Agama
Catatan:
Termasuk dalil yang dibutuhkan adalah bukti jalur penukilan informasi yang memenuhi syarat kepatutan validitas berita. Demikianlah konteks nasihat beliau rahimahullah adalah ketika mengingatkan perlunya klarifikasi terhadap berita israiliyyat yang tidak diketahui jelas jalur periwayatannya. Wallahu a’lam.
Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/3291/ما-صحة-احاديث-تعليم-الشياطين-الناس-امور-دينهم
Penerjemah: Abu Abdirrahman Sofian