Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Bab Ke-25: Jenis-jenis Perbuatan Lain yang Terkait Atau Disebut Sihir (Bagian Ketiga)

KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-95)


Dalil Ketiga:

Al-Imam anNasaai meriwayatkan:

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مَيْسَرَةَ الْمَنْقَرِيُّ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَقَدَ عُقْدَةً ثُمَّ نَفَثَ فِيهَا فَقَدْ سَحَرَ وَمَنْ سَحَرَ فَقَدْ أَشْرَكَ وَمَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ

Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amr bin ‘Ali beliau berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Dawud beliau berkata: telah menceritakan kepada kami Abbad bin Maysaroh al-Manqoriy dari al-Hasan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasalam bersabda: Barangsiapa yang mengikat suatu ikatan kemudian meniupnya maka ia telah melakukan sihir. Dan barangsiapa yang melakukan sihir maka ia telah berbuat kesyirikan, dan barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (jimat) maka akan diserahkan pada benda tersebut 

Penjelasan Status Hadits

Hadits ini dilemahkan oleh sebagian Ulama, di antaranya Ibnu ‘Adi dalam al-Kaamil dan Syaikh al-Albaniy. Penyebab kelemahan hadits ini adalah kelemahan perawi Abbad bin Maysaroh dan terputusnya sanad antara al-Hasan dan Abu Hurairah.

Abbad bin Maysaroh disebut sebagai layyinul hadits (lemah dalam hadits) oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqolaaniy dalam Taqriibut Tahdziib (no 3149)).

 

Oleh:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan