Allah dan Para Malaikat Bersholawat Untuk Nabi
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah dan doakanlah keselamatan untuk beliau
(Q.S al-Ahzab ayat 56)
Pada ayat ini Allah memuliakan Rasul-Nya baik saat hidup maupun meninggalnya. Allah sebutkan kedudukan beliau di sisi-Nya. Allah pun mensucikan beliau dengan ayat ini dari buruknya perbuatan maupun pemikiran orang-orang terhadap beliau dan para istri beliau (disarikan dari Tafsir al-Qurthubiy (14/232).
Baca Juga: Hukum Menggabungkan Sholawat dengan Salam
Maksud dari ayat ini adalah bahwasanya Allah Yang Maha Suci memberitahukan kedudukan hamba dan Rasul-Nya (Muhammad shollallahu alaihi wasallam) di sisi-Nya di perkumpulan yang tertinggi, Allah memuji beliau di sisi para Malaikat. Malaikat pun bersholawat untuk beliau. Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan kepada para penghuni alam bawah untuk bersholawat dan mendoakan keselamatan untuk beliau, agar terkumpul pujian untuk beliau dari penghuni alam atas (para Malaikat) maupun penghuni alam bawah (manusia dan jin, pent)(disarikan dari Tafsir al-Quranil Adzhim karya Ibnu Katsir (6/457)).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy rahimahullah menyatakan:
Ayat ini berisi peringatan akan kesempurnaan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, tingginya derajat dan kedudukan beliau di sisi Allah dan di sisi para makhluk-Nya. Beliau disebutkan dengan pemuliaan. Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat kepadanya, artinya: Allah memuji beliau di hadapan para Malaikat karena Allah mencintai beliau. Para Malaikat pun memuji dan mendoakan beliau.
“Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah dan doakanlah keselamatan untuk beliau”. Dengan mengikuti Allah dan para Malaikat-Nya. Hal itu sebagai balasan atas sebagian hak beliau atas kalian. Itu juga sebagai penyempurna keimanan kalian, pengagungan, cinta, dan pemuliaan untuk beliau dari kalian. Juga sebagai penambah kebaikan-kebaikan kalian serta penghapus dosa-dosa kalian.
Baca Juga: Pengingkaran Ulama Salaf Terhadap Bacaan Dzikir Atau Sholawat yang Tidak Disyariatkan Pada Waktunya
Bacaan sholawat yang paling utama yang diajarkan Nabi kepada para Sahabatnya adalah: Allaahumma sholli alaa Muhammad wa ‘alaa Aali Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa Aali Ibrahim innaka hamiidun majiid. Wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa Aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Aali Ibrahim innaka hamiidun majiid.
Perintah untuk bersholawat dan mendoakan keselamatan untuk beliau ini disyariatkan dalam seluruh waktu, dan banyak para Ulama yang mewajibkannya di dalam shalat.
(Taisiir Kariimir Rahmaan fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan (1/671)).
Jika Allah dan para Malaikat-Nya saja bersholawat kepada Rasul-Nya, maka kalian (wahai manusia) hendaknya bersholawat untuk beliau. Kalian lebih berhak untuk bersholawat dan mendoakan keselamatan untuk beliau, karena kalian telah mendapat keberkahan risalah beliau serta dengan itu mendapat kemuliaan di dunia dan di akhirat (disarikan dari atTafsir al-Qoyyim karya Ibnul Qoyyim (1/461)).
Dikutip dari:
Draft naskah buku “Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi”(Mengupas Seluk Beluk Sholawat dalam Tinjauan Syariat)
Penulis:
Abu Utsman Kharisman