Bab Keduabelas: Bernadzar untuk Selain Allah adalah Kesyirikan (Bagian Ketiga)
SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-46)
Dalil Kedua:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Apa yang kalian infaqkan atau sesuatu yang kalian nadzarkan sesungguhnya Allah mengetahuinya. Dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang dzhalim
(Q.S al-Baqoroh ayat ke-270)
Baca bagian sebelumnya: Bab Keduabelas: Bernadzar untuk Selain Allah adalah Kesyirikan (Bagian Kedua)
Penjelasan Dalil Kedua
Dalam ayat ini Allah menggandengkan penyebutan infaq dengan nadzar, menunjukkan kesamaan dua hal itu bahwa keduanya adalah ibadah. Artinya apapun yang kalian infaqkan dan apapun yang kalian nadzarkan, Allah Maha Mengetahui, dan akan memberikan balasan sesuai perbuatan kalian. Jika ia berinfaq dengan ikhlas, Allah akan beri pahala. Jika ia terlanjur bernadzar kemudian ia tunaikan, maka Allah akan memberinya pahala. Namun, jika ia bernadzar, tidak menunaikan, dan tidak membayar kaffaroh sumpahnya, ingatlah bahwa Allah Maha Tahu apa yang telah ia nadzarkan dan bagaimana sikapnya terhadap nadzar tersebut. Hati-hatilah dari adzab Allah, sesungguhnya adzab Allah sangat pedih, dan bagi orang yang dzhalim (berbuat dosa), tidak akan ada yang bisa menolongnya menghindar dari adzab Allah.
Ayat ini adalah salah satu dalil yang menunjukkan bahwa nadzar adalah ibadah yang hanya boleh dipersembahkan untuk Allah. Bernadzar untuk selain Allah adalah kesyirikan besar.
Penulis:
Abu Utsman Kharisman