Apakah Nabi Muhammad Sebagai Perantara Doa?
Pertanyaan:
Ada orang yang menyatakan bahwasanya Allah mendengar doa dengan perantaraan Muhammad shollallahu alaihi wasallam, karena sesungguhnya beliau adalah sang wasilah dan perantara. (Bagaimana dengan pernyataan tersebut)?
Jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:
Segala puji bagi Allah. Apabila yang dimaksudkan dengan pernyataan itu bahwasanya keimanan terhadap Muhammad –semoga sholawat dan keselamatan tercurah pada beliau -, dan ketaatan kepada beliau adalah perantara bagi seorang hamba untuk dikabulkan doanya dan mendapat pahala atas doanya, itu benar.
Namun jika yang dimaksudkan adalah bahwa Allah tidaklah menerima doa siapapun hingga Dia mengangkat doa itu menuju suatu makhluk, atau hingga orang itu bersumpah dengan makhluk itu, atau (anggapan) bahwa jiwa para Nabi itu adalah perantara terkabulkannya doa, meski tanpa harus beriman dan taat kepada Nabi tersebut, juga tanpa syafaat mereka, maka itu adalah pernyataan dusta.
Wallaahu A’lam
Dikutip dari:
al-Fataawa al-Kubro (2/421)
baca juga:
- Larangan Menyejajarkan Tulisan Lafadz Allah dengan Muhammad
- Terhindar dari Kebid’ahan dan Paham yang Menyimpang Adalah Suatu Anugerah yang Sangat Besar
Naskah Asli dalam Bahasa Arab:
مَسْأَلَةٌ: فِيمَنْ قَالَ: إنَّ اللَّهَ يَسْمَعُ الدُّعَاءَ بِوَاسِطَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ الْوَسِيلَةُ وَالْوَاسِطَةُ؟
الْجَوَابُ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، إنْ أَرَادَ بِذَلِكَ أَنَّ الْإِيمَانَ بِمُحَمَّدٍ وَطَاعَتَهُ وَالصَّلَاةَ وَالسَّلَامَ عَلَيْهِ وَسِيلَةٌ لِلْعَبْدِ فِي قَبُولِ دُعَائِهِ وَثَوَابِ دُعَائِهِ، فَهُوَ صَادِقٌ
وَإِنْ أَرَادَ أَنَّ اللَّهَ لَا يُجِيبُ دُعَاءَ أَحَدٍ حَتَّى يَرْفَعَهُ إلَى مَخْلُوقٍ، أَوْ يُقْسِمَ عَلَيْهِ بِهِ، أَوْ إنَّ نَفْسَ الْأَنْبِيَاءِ بِدُونِ الْإِيمَانِ بِهِمْ وَطَاعَتِهِمْ وَبِدُونِ شَفَاعَتِهِمْ وَسِيلَةٌ فِي إجَابَةِ الدُّعَاءِ، فَقَدْ كَذَبَ فِي ذَلِكَ
وَاَللَّهُ أَعْلَمُ. (الفتاوى الكبرى لشيخ الإسلام ابن تيمية 2\421)
Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman