Larangan Membuat Seorang Muslim Bersedih
SERIAL KAJIAN KITABUL JAMI’ MIN BULUGHIL MARAM (bag 4)
BAB: ADAB
Hadits no 1440
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اِثْنَانِ دُونَ اَلْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
Dan dari Ibnu Mas’ud -semoga Allah meridainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertiga, janganlah dua orang berbisik tanpa melibatkan satu orang yang lain, hingga mereka berbaur dengan orang-orang. Karena hal itu akan membuat (satu orang yang tidak dilibatkan dalam pembicaraan itu) akan bersedih.”
(Muttafaqun alaih, lafadz sesuai riwayat Muslim)
Baca Bagian Sebelumnya: Kebaikan adalah Akhlak yang Mulia
Penjelasan:
Hadits ini adalah salah satu bimbingan Nabi shollallahu alaihi wasallam untuk menjaga hubungan baik dan persaudaraan antar sesama muslim. Apabila dalam suatu kondisi ada 3 orang saja, tidak boleh ada pembicaraan rahasia yang hanya melibatkan 2 orang. Satu orang dibiarkan tidak terlibat dalam pembicaraan. Hal ini akan membuat satu orang itu bersedih.
Hadits ini menunjukkan larangan membuat seorang muslim bersedih. Membuat seorang muslim bersedih adalah termasuk hal yang menyakitkan baginya, dan orang yang berbuat demikian berdosa. Sebagaimana firman Allah Azza Wa Jalla:
وَالَّذِينَ يؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فقَدِ احْتَمَلُوا بهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang beriman laki-laki dan wanita, bukan dengan sebab (kesalahan) yang mereka lakukan, sungguh orang-orang itu telah membawa kedustaan dan dosa yang jelas (Q.S al-Ahzab ayat 58)
(Faidah penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin)
Termasuk pembicaraan rahasia atau berbisik yang terlarang antar dua orang dan tidak melibatkan satu orang yang lain adalah apabila keduanya berbicara dengan bahasa yang hanya dipahami oleh mereka berdua. Sedangkan satu orang itu tidak memahami percakapan mereka (disarikan dari Taudhihul Ahkam karya Syaikh Abdullah al-Bassam).
Artikel Penting: Mengedepankan Persangkaan Baik terhadap Seorang Muslim yang Dzhahirnya Menampakkan Keadilan
Hal yang dipahami dari hadits itu adalah bahwa jika sekelompok orang itu total berjumlah 4 orang atau lebih, maka tidak mengapa terjadi pembicaraan rahasia hanya 2 orang tanpa melibatkan yang lain (Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam (6/250)).
Dalam riwayat hadits yang lain disebutkan bahwa jika hanya bertiga dan 2 orang hendak melakukan pembicaraan rahasia, hal itu boleh dilakukan jika mendapatkan izin dari satu orang yang lainnya.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الثَّالِثِ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَإِنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ
Dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Jika kalian bertiga, janganlah dua orang berbicara rahasia (berbisik) tanpa melibatkan orang ketiga kecuali dengan seizinnya. Karena hal itu akan membuatnya bersedih. (H.R Ahmad, dinyatakan sanadnya shahih oleh Syaikh Ahmad Syakir)
Artikel Penting: Tiga Etika Dasar Pergaulan
Kalaupun ada pembicaraan rahasia antara 2 orang atau lebih, tidak boleh dalam pembicaraan yang mengandung dosa dan permusuhan. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian berbicara secara rahasia, janganlah kalian berbicara dosa dan permusuhan serta untuk bermaksiat kepada Rasul. Berbicaralah dalam kebaikan dan ketakwaan, bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya lah kalian akan dikumpulkan (Q.S al-Mujadilah ayat 9)
Penulis:
Abu Utsman Kharisman