Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Larangan Menyejajarkan Tulisan Lafadz Allah dengan Muhammad

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Tidaklah selayaknya bagi seseorang shalat menghadap ke arah sesuatu yang bisa menyibukkan (pikirannya). Berdasarkan sabda Nabi:

أَمِيطِي عَنَّا قِرَامَكِ

Singkirkanlah tiraimu ini dari (hadapan) kami. (H.R al-Bukhari)

Karena itu para Ulama -semoga Allah merahmati mereka- membenci dituliskannya sesuatu pada arah kiblat masjid. Mereka berkata: Karena hal itu bisa membuat lalai orang yang shalat. Mereka benar dalam hal itu. Ini tanpa melihat apa yang ditulis. Jika yang ditulis adalah sesuatu yang munkar, bertambahlah kedzhaliman di atas kedzhaliman.

Di antara (bentuk kemunkaran) itu adalah yang tertulis di sebagian masjid (lafadz) Allah – Muhammad. Lafdzhul Jalaalah (Allah) tertulis di sebelah kanan mihrab, sedangkan (tulisan) Muhammad ada di sebelah kiri mihrab. Ini adalah kemunkaran, tidak diragukan lagi.

Sisi kemunkarannya adalah diletakkannya tulisan secara sejajar (dalam posisi yang sama). Ini adalah termasuk menjadikan Nabi shollallahu alaihi wasallam sebagai tandingan bagi Allah Ta’ala.

Ketika ada seorang laki-laki berkata:

مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ

Ini terjadi atas kehendak Allah dan kehendak anda (wahai Rasul)

Nabi menyatakan:

جَعَلْتَ لِلَّهِ نِدًّا مَا شَاءَ اللهُ وَحْدَهُ

Engkau telah menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah. (Cukup ucapkan) Masya Allah (semua itu terjadi atas kehendak Allah) saja! (H.R al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)

Orang yang tidak mengetahui kedudukan Allah Azza Wa Jalla dengan kedudukan Rasul (yang sebenarnya) jika melihat tulisan demikian akan menyangka bahwa keduanya dalam kedudukan yang sama.


Artikel penting lainnya: Pelajaran Berharga dari Percakapan Al-Muzani dan Al-Imam Asy-Syafi’i


?? Lafadz Asli dalam Bahasa Arab:

,أنه لا ينبغي للإنسان أن يصلي إلى شيء يشغله لقوله: “أميطي قرامك عني”، ومن ثم كره العلماء – رحمهم الله- أن يكتب في قبله المسجد شيئا قالوا: لأنه يلهي المصلي وصدقوا. هذا بقطع النظر عن المكتوب فإذا كان المكتوب شيئا منكرا ازداد ظلمة إلى ظلمته

ومن هذا ما يكتب في بعض المساجد: (الله، محمد)، لفظ الجلالة يكون عن يمين المحراب، ومحمد عن يسار المحراب؛ فإن هذا منكر ولا شك، ووجه كونه منكرا: أن وضعهما مكتوبين على حد سواء نوع من جعل النبي صلى الله عليه وسلم ندا الله تعالى

ولهذا لما قال له رجل ما شاء الله وشئت، قال: “أجعلتني لله ندا، بل ما شاء الله وحده”. والرجل الذي لا يعرف المنزلة: منزلة الرب عز وجل، ومنزلة الرسول إذا رآها هكذا مكتوبين يظن أنهما في منزلة واحدة

Sumber:
Kitab Fathu Dzil Jalaali wal Ikraam bi syarh Bulughil Maram karya Syaikh Ibn Utsaimin (1/585)

Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan