Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Namimah, Salah Satu Jenis Perbuatan yang Semakna dengan Sihir

KAJIAN KITABUT TAUHID BAB KE-25 : JENIS-JENIS PERBUATAN LAIN YANG TERKAIT ATAU DISEBUT SIHIR

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ إِنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ مَا الْعَضْهُ هِيَ النَّمِيمَةُ الْقَالَةُ بَيْنَ النَّاسِ

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu beliau berkata: Sesungguhnya Muhammad shollallahu alaihi wasallam bersabda: maukah kalian aku tunjukkan apakah al-‘adl-hu (sihir) itu? Itu adalah namimah (mengadudomba) menukil ucapan di antara manusia (dengan tujuan merusakkan hubungan mereka, pent).

(H.R Muslim)

Penjelasan Dalil:

Hadits ini menjelaskan tentang bahaya namimah (adu domba) antar sesama manusia. Dalam hadits itu namimah disebut dengan sebutan sihir (al-‘adl-hu). Al-‘adl-hu bisa memiliki makna kedustaan, juga memiliki makna sihir.

Keterkaitan antara sihir dan namimah adalah dalam unsur bahasa dan pengaruh yang ditimbulkan. Secara bahasa, sihir adalah sesuatu yang penyebabnya tidak terlihat secara jelas/ samar. Demikian juga dengan adu domba, rusaknya hubungan persaudaraan terjadi secara samar akibat adu domba tersebut. Orang tidak langsung sadar bahwa mereka diadudomba. Sisi kesamaan lain antara sihir dengan namimah adalah sama-sama bisa merusakkan hubungan antar manusia.


baca juga:

Rambu-Rambu Ukhuwwah Islamiyyah (bag. ke-2)

Menjauhi Perbuatan Dusta


Para Ulama menjelaskan definisi namimah (adu domba) adalah menukil ucapan seseorang kepada orang lain dalam rangka merusakkan hubungan keduanya. Namimah adalah dosa besar. Nabi mengancamnya dengan ancaman tidak masuk Jannah (surga), menunjukkan sangat besarnya dosa itu.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

Tidak masuk Jannah (Surga) orang yang suka namimah (mengadudomba).

(H.R Muslim dari Hudzaifah bin al-Yaman)

Orang yang suka mengadudomba juga terancam dengan adzab kubur.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam melewati dua kuburan kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya kedua (penghuni kubur ini) sungguh sedang diadzab. Tidaklah mereka diadzab dalam hal yang besar (diremehkan). Salah seorang dari mereka dulu (saat hidup) tidak menjaga diri dari (percikan) kencing. Sedangkan yang satunya lagi dulu kebiasaannya adalah mengadudomba.

(H.R al-Bukhari dan Muslim)

 

Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan