Serial Kajian Kitabut Tauhid (Bag.107): Atsar Sahabat Nabi Pada Bab Ke-31: Firman Allah Ta’ala Surah Al-Baqoroh Ayat 165
Atsar Sahabat Nabi Pertama
عَنْ لَيْثٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : أَحِبَّ فِي اللهِ , وَأَبْغِض فِي اللهِ , وَوَالِ فِي اللهِ , وَعَادِ فِي اللهِ ، فَإِنَّمَا تُنَالُ وِلاَيَةُ اللهِ بِذَلِكَ ، لاَ يَجِدُ رَجُلٌ طَعْمَ الإِيمَانِ وَإِنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ وَصِيَامُهُ حَتَّى يَكُونَ كَذَلِكَ
Dari Laits dari Mujahid dari Ibnu Abbas beliau berkata: Cintailah karena Allah, bencilah karena Allah, berloyalitaslah karena Allah, bermusuhanlah karena Allah. Hanyalah tercapai (predikat) Wali Allah dengan hal itu. Tidaklah seorang laki-laki merasakan manisnya iman meski banyak sholat dan puasanya hingga ia melakukan yang demikian (riwayat Ibnu Abi Syaibah dan lainnya)
Catatan Status Atsar Ini
Atsar ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar dari beberapa referensi riwayat, namun yang didapati semuanya lemah karena bertumpu pada perawi yang bernama Laits bin Abi Sulaim. Perawi ini dilemahkan oleh para Ulama seperti Yahya bin Ma’in, anNasaai, dan adz-Dzahabiy.
Diriwayatkan juga oleh atThobarony dalam al-Mu’jamul Kabir, Abu Nua’im dalam Hilyatul Awliyaa’, Ibnul Mubarok dalam az-Zuhud. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga menyatakan bahwa atsar ini lemah dalam al-Qoulul Mufid jilid 2 halaman 11.
Atsar Sahabat Nabi yang Kedua (Penafsiran Sahabat): Kecintaan yang Bukan Karena Allah akan Sirna
Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ
Ketika orang-orang yang diikuti berlepas diri dari pihak yang mengikutinya dan mereka melihat adzab, serta terputuslah sebab-sebab (Q.S al-Baqoroh ayat 166)
Sahabat Nabi Ibnu Abbas menafsirkan makna “terputuslah sebab-sebab”, maksudnya adalah: “terputuslah kecintaan” (riwayat Ibnu Jarir dengan sanad yang shahih)
Ibnu Jarir rahimahullah menyatakan:
حدثني محمد بن عمرو قال، حدثنا أبو عاصم، عن عيسى قال، أخبرني قيس بن سعد، عن عطاء، عن ابن عباس في قول الله تعالى ذكره:”وتقطّعت بهم الأسباب” قال، المودة
Telah mengkhabarkan kepada Muhammad bin ‘Amr beliau berkata telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ashim dari Isa beliau berkata: telah mengkhabarkan kepadaku Qoys bin Sa’d dari Atha’ dari Ibnu Abbas tentang firman Allah: “dan terputuslah bagi mereka sebab-sebab”, Ibnu Abbas berkata: “kecintaan”
Keterangan Para Perawi: Muhammad bin ‘Amr (bin al-Abbas al-Baahiliy): dinyatakan tsiqoh oleh Abu Dawud dan al-Albaniy. Abu Ashim (ad-Dhohhak bin Makhlad): termasuk rijaal al-Bukhari-Muslim. Isa bin Maymun (al-Makkiy): dinyatakan tsiqoh oleh Abu Hatim. Qoys bin Sa’d dan Atha’ adalah rijaal al-Bukhari dan Muslim. Hal itu menunjukkan bahwa sanad riwayat ucapan Sahabat Ibnu Abbas tersebut adalah shahih.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan:
فالأعمال الَّتِي أَرَاهُم الله حسرات عَلَيْهِم هِيَ الْأَعْمَال الَّتِي يَفْعَلهَا بَعضهم مَعَ بعض فِي الدُّنْيَا كَانَت لغير الله وَمِنْهَا الْمُوَالَاة والصحبة والمحبة لغير الله
Amal-amal perbuatan yang ditampakkan oleh Allah kepada mereka sebagai penyesalan adalah amalan-amalan yang mereka lakukan di dunia (diniatkan) untuk selain Allah. Di antaranya adalah saling membela, bersahabat, saling mencintai untuk selain Allah (bukan karena Allah, pen) (az-Zuhud wal Wara’ wal ‘Ibadah 1/43)
Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan:
فكل هذه المحاب باطلة مضمحلة سوى محبة الله وما والاها، من محبة رسوله، وكتابه، ودينه، وأوليائه. فهذه المحبة تدوم وتدوم ثمرتها ونعيمها
Segala kecintaan yang batil ini akan sirna, selain kecintaan kepada Allah dan yang mendukungnya, baik berupa kecintaan kepada Rasul-Nya, Kitab-Nya, agama-Nya, para wali-Nya. Kecintaan yang seperti ini akan kekal dan buah maupun kenikmatannya pun akan kekal…. (Ighotsatul Lahfaan min Mashoyidisy Syaithan 2/132)
Oleh: Abu Utsman Kharisman