Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Saat Sedang Shalat Sendirian, Tiba-Tiba Datang Beberapa Orang Melaksanakan Shalat Berjamaah. Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Pertanyaan:

(Syaikh) yang mulia sebagai orangtua (kami), saat saya datang hendak shalat di sini, shalat (berjamaah) telah selesai dilaksanakan. Kemudian saya shalat sendirian. Di pertengahan shalat, datang sekelompok orang dan dikumandangkan iqomat shalat (berjamaah berikutnya). Apa yang sebaiknya saya lakukan? Pada saat itu saya baru melaksanakan satu rakaat. Apa tindakan yang paling baik dilakukan?

Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:

Jika seseorang sedang melaksanakan shalat sendirian, kemudian datang sekelompok orang lain yang akan melaksanakan shalat berjamaah, maka ia berada pada beberapa pilihan, yaitu ia boleh melanjutkan shalatnya, karena ia dalam keadaan udzur. Atau ia putuskan shalatnya untuk masuk dalam shalat berjamaah itu. Atau ia ganti shalat yang sedang dilaksanakan itu menjadi shalat sunnah (mutlak, -pen), ia percepat (dalam batas sah shalat, -pen) agar ia bisa bergabung dalam shalat berjamaah itu.

Semua pilihan ini diperbolehkan oleh para Ulama. Anda memiliki pilihan. Jika anda mau, anda tetap dalam kondisi anda hingga salam dan selesai. Atau anda jadikan shalat yang sedang dikerjakan itu sebagai shalat sunnah yang diringankan pelaksanaannya, dilengkapi menjadi 2 rakaat kemudian bergabung dalam shalat berjamaah itu. Atau anda boleh pula memutus shalat yang sedang dikerjakan (untuk segera bergabung dalam shalat berjamaah tersebut, -pen). Tidak mengapa.

Namun, mungkin ada yang berkata terkait pilihan terakhir: Bagaimana bisa saya putuskan shalat yang sedang saya kerjakan, padahal itu adalah shalat wajib yang tidak boleh diputus? Saya katakan: Sesungguhnya shalat itu tidaklah diputus karena benci dalam melakukannya. Namun shalat itu diputus untuk berpindah menuju shalat yang lebih utama, yaitu shalat berjamaah.

Belum nampak pada saya manakah keadaan yang paling utama (untuk dipilih). Namun, kalau seandainya ia ganti niat shalat itu menjadi shalat sunnah dan diringkaskan pelaksanaannya, sehingga amalan yang sedang berjalan tidak disia-siakan, maka itu lebih baik dibandingkan diputuskan (shalat yang sedang dilaksanakan).


Sumber: al-Liqo’usy Syahriy (6/19)

Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab

السؤال
فضيلة الوالد: قدمت إلى الصلاة هنا وقد انتهت الصلاة فصليت لوحدي منفرداً، وفي أثناء الصلاة حضرت جماعة وأقيمت الصلاة فماذا أفعل؟ علماً بأني لم أصل إلا ركعة واحدة؟ وما هو الأفضل؟

الجواب
إذا دخل الإنسان وحده في الصلاة وحضر جماعة فهو في الخيار بين أمور ثلاثة: – إما أن يستمر في صلاته؛ لأنه معذور. – وإما أن يقطع صلاته ليدخل مع الجماعة.
– وإما أن يقلبها نفلاً ويخففها من أجل أن يدرك الجماعة
كل هذا أجازه العلماء، فأنت بالخيار إن شئت أن تبقى على ما أنت عليه وتسلم وتنصرف، وإن شئت أن تجعلها نفلاً وتخفف وتكملها ركعتين ثم تدخل مع الجماعة، وإن شئت أن تقطعها فلا بأس، ولكن في الأخيرة ربما يقول قائل: كيف أقطعها وهي فريضة والفريضة لا يجوز قطعها؟ أقول: إنني لم أقطعها رغبة عنها، ولكن قطعتها لأنتقل إلى ما هو أفضل وهو الجماعة. ولم يظهر لي أفضل الحالات، لكن لو أنه نواها نفلاً وخففها لئلا تضيع عليه هذه الصلاة كان خيراً من قطعها

اللقاء الشهري للشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan