Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Jangan Terburu Menukil Atau Mengambil Kesimpulan Dari Sebuah Berita Agar Tidak Terjatuh Dalam Kedustaan

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

Cukuplah seseorang dinilai berdusta jika ia menceritakan semua yang dia dengar (H.R Muslim dari Abu Hurairah)

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Betapa banyak manusia binasa dan tergelincir karena bersikap tergesa-gesa. Baik dalam hal menukil berita atau menetapkan keputusan berdasarkan apa yang ia dengar, atau hal-hal lain (yang berasal dari ketergesa-gesaan, pent). Sebagai contoh, sebagian manusia ada menyambar berita. Sekedar ia mendengar berita, langsung ia ceritakan dan nukil. Tersebutkan dalam hadits (yang artinya): “Cukuplah seseorang terhitung berdusta jika ia menyampaikan semua yang dia dengar”.

Sebagian orang terburu-buru dalam menetapkan keputusan. Sekedar mendengar sesuatu dari seseorang, kemudian yakin ia berkata atau berbuat demikian, ia tergesa-gesa menetapkan hukum (kesimpulan) atas hal itu. Divonis bahwa orang itu telah salah, sesat, atau semisalnya. Ini adalah sikap yang salah. Hendaknya seseorang selalu bersikap taanni (cermat, teliti, tidak tergesa-gesa) dalam semua perkaranya. Itulah yang baik.

(Syarh Riyadhis Sholihin libni Utsaimin Bab al-Hilm wal Aanah war Rifq 3/578)

Beliau juga berkata:

Disebutkan hadits (yang artinya): Cukuplah seseorang ternilai berdusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengar. Artinya, itu dilakukannya tanpa tatsabbut dan meneliti berita. Hal itu bisa menjerumuskan ia pada kedustaan. Inilah kenyataannya. Karena itu, kadang sebagian orang berkata: Telah terjadi begini dan begini, kemudian saat engkau mengkaji, engkau dapati bahwa itu tidak terjadi. Atau ada orang yang berkata: Fulan berkata demikian dan demikian, ternyata saat engkau pastikan, ternyata ia tidak berkata demikian. (Syarh Riyadhis Sholihin libni Utsaimin Bab al-Hatstsu alat Tatsabbut fiima Yaquuluhu wa Yahkiihi 6/185)


Teks dalam Bahasa Arab:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ (رواه مسلم)

قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله: وما أكثر ما يهلك الإنسان ويزل بسبب التعجل في الأمور، وسواء في نقل الأخبار، أو في الحكم على ما سمع، أو في غير ذلك. فمن الناس مثلاً من يتخطف الأخبار بمجرد ما يسمع الخبر يحدِّث به وينقله، وقد جاء في الحديث ((كفي بالمرء كذباً أن يحدث بكل ما سمع)) . ومن الناس من يتسرع في الحكم، سمع عن شخص شيئاً من الأشياء، ويتأكد أنه قاله أو أنه فعله ثم يتسرع في الحكم عليه، أنه أخطأ أو ضلّ أو ما أشبه ذلك، وهذا غلط، التأني في الأمور، كله خير (شرح رياض الصالحين لابن عثيمين باب الحلم والأناة والرفق 3/578)

وقال أيضا: كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع يعني أن الإنسان إذا صار يحدث بكل ما سمع من غير تثبت وتأن، فإنه يكون عرضة للكذب، وهذا هو الواقع ولهذا يجيء إليك بعض الناس يقولون: صار كذا وكذا، ثم إذا بحثت وجدت أنه لم يكن، أو يأتي إليك ويقول: قال فلان كذا وكذا، فإذا بحثت وجدته لم يقل (شرح رياض الصالحين لابن عثيمين باب الحث على التثبت فيما يقوله ويحكيه 6/186)

Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan