Kapan Seseorang Keluar Dari Manhaj Salaf?
Pertanyaan:
متى يُخرج الرجل من المنهج السلفي ويحكم عليه بأنه ليس سلفيا؟
Kapan seseorang itu dikeluarkan dari manhaj salaf dan dihukumi sebagai seseorang yang bukan salafy?
Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah memberikan jawaban:
هذا بينه أهل العلم، وضمنوه في كتبهم ونصائحهم، وهو ضمن منهجهم، وذالك أن الرجل يخرج من السلفية إذا خالف أصلا من أصول أهل السنة، وقامت عليه الحجة بذلك وأبى الرجوع، هذا يخرج من السلفية، كذلك قالوا حتى في الفروع، إذا خالف فرعا من فروع الدين فأصبح يوالي ويعادي في ذلك فإنه يخرج من السلفية
“Hal ini telah dijelaskan oleh ahlul ilmi. Mereka memasukkan (pembahasan ini) dalam kitab-kitab dan nasihat-nasihat mereka. Dan itu merupakan bagian dari manhaj mereka.
Bahwa seseorang itu keluar dari (manhaj) salafiyyah apabila ia menyelisihi salah satu prinsip dari prinsip-prinsip Ahlussunnah dan hujjah telah ditegakkan (disampaikan) kepadanya namun ia menolak untuk rujuk darinya. Maka orang seperti inilah yang telah keluar dari (manhaj) salafiyyah.
Demikian juga para ahlul ilmi menyebutkan dalam permasalahan furu’ (cabang). Jika seseorang menyelisihi salah satu cabang dari cabang-cabang agama ini kemudian ia menjadikan hal itu (sebagai tolok ukur) untuk mencintai atau membenci (seseorang) dengannya, maka ia telah keluar dari (manhaj) salafiyyah.”
Sumber:
Kaset rekaman kajian berjudul Jinayah At Tamyi’ ala Al Manhaj As Salafy, Syaikh Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah
Penerjemah: Abu Hatim Ismail