Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Fadhilatusy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhali rahimahullah ditanya:

Apa hukum melagukan doa pada Qunut (dalam sholat witir)?

Maka beliau rahimahullah menjawab:

(Permasalahan qunut dalam sholat witir) ini, (pendapat) yang aku lebih condong padanya adalah termasuk dari lafadz-lafadz bahasa arab yang tidak dilagukan. Karena bacaan yang dilantunkan adalah ketika membaca al-Quran al-Karim.

Hendaknya seseorang melafadzkan bacaan (qunut) tersebut dengan lafadz yang fasih dan tanpa melagukannya seperti melantunkan bacaan al-Quran. Ini lebih baik baginya dan lebih utama.

Walaupun aku tidak mampu untuk memastikan bahwa melagukannya (doa qunut) adalah sebuah keharaman. Namun menurutku lebih baik baginya tidak melagukannya.


Artikel terkait:


Misal ketika seseorang mengucapkan doa:

الَّلهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ

(dan seterusnya, hendaknya dia melafadzkan tanpa melagukannya).

Demikianlah…

Sumber audio:

?️ Diterjemahkan oleh:
Abu Hatim Ismail

Tinggalkan Balasan