Makna Tauhid Adalah Menyembah Hanya Kepada Allah dan Meninggalkan Sesembahan Selain Allah (Bagian Ke-2)
KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-23)
BAB KEENAM:
TAFSIR TAUHID DAN PENJELASAN SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAH
Dalil Kedua:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26) إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27)
Dan ketika Ibrohim berkata kepada ayahnya dan kaumnya: Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah kecuali (sesembahan) yang menciptakan aku, karena sesungguhnya Dia akan memberikan petunjuk kepadaku.
(Q.S az-Zukhruf ayat 26-27)
Baca bagian sebelumnya:
Makna Tauhid Adalah Menyembah Hanya Kepada Allah dan Meninggalkan Sesembahan Selain Allah (Bagian Pertama)
Penjelasan Dalil Kedua:
Allah menjelaskan dalam ayat ini bagaimana sikap Nabi Ibrahim kepada ayah dan kaumnya agar menjadi teladan bagi kaum muslimin setelahnya. Beliau menyatakan berlepas diri (menjauh dan memusuhi) segala sesembahan yang disembah selain Allah. Beliau hanya mau menyembah Allah yang telah menciptakan beliau dan yang akan memberikan hidayah kepada beliau.
Ayat ini juga menunjukkan dalil bahwa di dalam Tauhid Uluhiyyah terkandung Tauhid Rububiyyah. Yang berhak disembah satu-satunya adalah yang menciptakan kita satu-satunya. Allah Pencipta kita satu-satunya tanpa butuh pertolongan pihak lain, maka Dialah satu-satunya yang berhak untuk disembah.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, sembahlah Rabb kalian yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. (Q.S al-Baqoroh:21)
Ayat ini juga menunjukkan dalil bahwa orang yang mentauhidkan Allah dengan sebenar-benarnya, mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapatkan hidayah dari Allah.
Keterkaitan dalil ini dengan bab ini: Makna Laa Ilaaha Illallah adalah berlepas diri dari sesembahan lain selain Allah dan menyembah (beribadah) hanya kepada Allah saja satu-satunya. Sebagaimana teladan yang indah dari Nabi Ibrohim alaihissalam.
Ditulis oleh:
Abu Utsman Kharisman