Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Tauhid Adalah Perintah Allah yang Paling Agung dan Hak Allah Terhadap Hamba-Nya (Bagian Ke-2)

SERIAL KAJIAN KITABUT TAUHID (BAG KE-2)


BAB PERTAMA

Dalil Kedua:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت

Dan sungguh Kami utus Rasul pada setiap umat agar mereka menyembah hanya kepada Allah dan menjauhi Thaghut

(Q.S anNahl: 36)

Penjelasan Dalil Kedua:

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengutus Rasul (utusanNya) pada setiap umat. Misi dakwah semua Rasul itu sama tidak berbeda, yaitu dua hal:

  1. Beribadah hanya kepada Allah (mentauhidkan Allah).
  2. Menjauhi Thaghut.

Baca Juga Bagian Pertama:

Tauhid Adalah Perintah Allah yang Paling Agung dan Hak Allah Terhadap Hamba-Nya (Bagian Pertama)


Apa makna Thaghut?

Ada beberapa definisi Thaghut dari para Sahabat maupun Ulama Salaf.

Umar bin al-Khottob dan Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menyatakan: Thaghut adalah Syaithan (riwayat atThobary, dinyatakan sanadnya kuat oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari).

Imam Malik menjelaskan makna Thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah (riwayat Ibnu Abi Hatim).

Secara bahasa, kata Thaghut berasal dari kata thaghaa yang maknanya adalah ‘melampaui batas’.

Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah merangkum penjelasan-penjelasan para Ulama sebagai definisi Thaghut secara istilah syar’i adalah: Segala sesuatu yang diperlakukan melampaui batas dalam hal disembah, diikuti, atau ditaati (I’laamul Muwaqqi’iin (1/50)).

Ayat ini juga menjelaskan kepada kita bahwa tauhid tidak akan sempurna tanpa meninggalkan seluruh sesembahan selain Allah. Tidak bisa sempurna ibadah seseorang kepada Allah tanpa menjauhi Thaghut.

 

Ditulis oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan