Berbuka dengan Kurma Atau Air

KAJIAN KITABUS SHIYAAM MIN BULUGHIL MARAM (Bag ke-8)
Hadits no 661
وَعَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّيِّ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ ﷺ قَالَ: – إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍفَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ فَإِنَّهُ طَهُورٌ. رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِم
Dan dari Salman bin ‘Amir ad-Dhobbiy –semoga Allah meridhainya- dari Nabi ﷺ beliau bersabda: Jika salah seorang dari kalian berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika ia tidak mendapatinya, hendaknya berbuka dengan air karena (air itu) suci. Hadits diriwayatkan oleh Imam yang Lima, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan al-Hakim.
Penjelasan:
Hadits dengan jalur riwayat ini adalah hadits yang lemah, karena ada perawi bernama arRobaab yang majhul (tidak dikenal). Syaikh al-Albaniy melemahkannya dalam Dhaif atTirmidzi.
Namun, ada jalur riwayat lain yang shahih, yaitu hadits Anas bin Malik radhiyallahu anhu:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau berkata: Nabi ﷺ berbuka sebelum sholat (Maghrib) dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada kurma basah, maka dengan kurma kering. Jika tidak ada kurma kering maka beliau meminum beberapa teguk air (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albany).
Hal itu menunjukkan disunnahkannya segera berbuka ringan sebelum pelaksanaan shalat. Apabila ada kurma, itulah yang didahulukan sebagai hidangan berbuka. Demikian juga air putih.
Oleh: Abu Utsman Kharisman