Jum 19 Ramadhan 1445AH 29-3-2024AD

Bab Kesepuluh: Kesyirikan Menyembelih untuk Selain Allah (bagian kedua)

KAJIAN KITABUT TAUHID (Bag ke-39)

Dalil Kedua:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)

Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah (hewan kurban). Sesungguhnya orang-orang yang membencimu itulah sebenarnya yang terputus (Q.S al-Kautsar: 1-3)


Baca bagian sebelumnya: Bab Kesepuluh: Kesyirikan Menyembelih untuk Selain Allah (bagian pertama)


Penjelasan Dalil Kedua:

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menjelaskan bahwa Dia telah menganugerahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam kebaikan yang banyak, yang salah satunya adalah sungai di Surga yang disebut al-Kautsar. Untuk mensyukuri hal itu, maka hendaknya Nabi Muhammad melakukan sholat hanya untuk Allah dan menyembelih kurban hanya untukNya. Hal ini juga berlaku untuk umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam.

Sesungguhnya orang-orang yang memusuhi Nabi Muhammad dan yang menyatakan bahwa Muhammad adalah terputus (penyebutan kebaikan untuknya) karena tidak memiliki anak laki-laki yang masih hidup, sesungguhnya justru mereka yang membencimu itu adalah orang-orang yang terputus dari rahmat Allah.

Sebaliknya Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam akan senantiasa mulya, syariat dan ajarannya terus diamalkan, tidaklah beliau disebut kecuali dengan doa dan pujian. Pahala untuk beliau akan terus mengalir, kedudukan beliau di sisi Allah akan senantiasa mulya.


Baca juga: Terjemah at-Tafsir al-Muyassar Surah al-Kautsar dan Surah al-Kafirun


An-Nahr dalam ayat itu secara bahasa artinya adalah menusuk pangkal leher unta, mengalirkan darahnya untuk Allah. Mengurbankan unta baik untuk ibadah kurban tahunan maupun yang dilakukan oleh para jamaah haji.

Pada surat al-Kautsar ayat yang kedua ini Allah gandengkan penyebutan ibadah sholat dengan menyembelih kurban, yang menunjukkan mulyanya kedua amal ibadah tersebut. Maka sebagaimana engkau sholat hanya untuk Allah, maka sembelihan kurbanmu yang berupa ibadah haruslah hanya dipersembahkan untuk Allah semata.

 

Penulis:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan