Berjihad Dalam Menuntut Ilmu Adalah Tingkatan Pertama Jihad Melawan Hawa Nafsu
Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah menyatakan:
Tingkatan pertama dari jihad melawan hawa nafsu adalah berjihad untuk mempelajari petunjuk. Artinya, mempelajari ilmu, tidak membiarkan dirinya dalam kondisi bodoh.
Tidak diragukan lagi bahwasanya dalam mempelajari ilmu akan menghadapi kesulitan, terdapat perjuangan. Namun, hendaknya ia bersabar dan tetap berjihad dalam menuntut ilmu.
Karena sebagian orang senang dengan ilmu. Tapi ia tidak bisa bersabar untuk menghafal. Tidak bisa bersabar untuk duduk di halaqoh para Ulama. Tidak bisa bersabar untuk menjalani masa yang lama dalam belajar. Ia ingin mendapatkan ilmu dalam waktu sesaat atau beberapa detik saja. Ini tidaklah memberikan hasil yang diharapkan.
Sumber: Syarh Zaadil Ma’ad Bab Fii Marootibil Jihaad
Naskah dalam Bahasa Arab
المرتبة الأولى من جهاد النفس: يجاهدها على تعلم الهدى؛ أي: تعلم العلم، فلا يبقى جاهلاً، ومما لا شك فيه أن تعلم العلم شاق، وفيه مشقة، لكن عليه أن يصبر عليها، ويجاهدها في طلب العلم؛ لأن بعض الناس يرغب في العلم، ولكن ليس عنده صبر على الحفظ، ليس عنده صبر على الجلوس في حلقات العلماء، ليس لديه صبر على طول مدة التعلم، يريد العلم في ساعة أو دقيقة، وهذا لا يجدي
شرح زاد المعاد للشيخ صالح الفوزان