Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Pertanyaan:

Apakah ada (batasan) waktu tertentu antara adzan dengan iqomat pada setiap shalat?

Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:

Kami tidak mengetahui ada batasan waktu tertentu antara adzan dan iqomat. Tidak ada batasan waktunya. Namun hendaknya imam mencari waktu yang tepat. (Misalkan) seperempat jam, atau mendekati itu. Hingga orang-orang berkumpul.

Kecuali untuk waktu Isya. Nabi shollallahu alaihi wasallam jika melihat mereka (para Sahabat) telah berkumpul, beliau menyegerakan (pelaksanaan shalat Isya, pent). Jika melihat mereka lambat (berkumpul), beliau menunda (pelaksanaan shalat Isya, pent).

Untuk maghrib, beliau menyegerakan pelaksanaan shalatnya. Tidaklah ada waktu tersisa setelah adzan kecuali sebentar. (Cukup untuk) shalat 2 rakaat setelah adzan, kemudian beliau (memerintahkan) dikumandangkan iqomat.

Para Sahabat mengkhabarkan bahwasanya di waktu Maghrib iqomat tidaklah ditunda. Tidak tersisa waktu setelah adzan melainkan sebentar saja. Kemudian dikumandangkan iqomat setelah orang-orang melaksanakan shalat 2 rakaat setelah adzan Maghrib.

Adapun Dzhuhur, Ashar, Subuh, dan Isya, imam sebaiknya mencari waktu yang tepat pada saat berkumpulnya manusia. Hendaknya bersikap lembut terhadap mereka. Jika dikumandangkan adzan, orang itu pergi berwudhu, ada kalanya mandi, maka janganlah tergesa-gesa (segera iqomat) kecuali di waktu Isya ada tambahan. Jangan bersegera iqomat ketika melihat mereka belum berkumpul. Ditunggu dulu hingga mereka berkumpul.

(Yang diperkecualikan juga adalah) Dzhuhur di waktu panas yang sangat. Jika sangat panas di waktu Dzhuhur, hendaknya dilakukan shalat saat dingin. Berdasarkan sabda Nabi shollallahu alaihi wasallam:

إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

Jika (cuaca) sangat panas, lakukanlah shalat di waktu dingin. Karena dahsyatnya panas itu bagian dari uap (hembusan) Jahannam
(H.R al-Bukhari dan Muslim, pent)

Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/1718/الوقت-بين-الاذان-والاقامة-في-كل-فريضة


Artikel menarik lainnya:


Lafadz Asli dalam Bahasa Arab:

السؤال : هل هناك وقت محدد بين الأذان، والإقامة لكل صلاة؟
الجواب:
لا نعلم فيه وقتًا محددًا بين الأذان، والإقامة، ما في وقت محدد، لكن يتحرى الإمام الوقت المناسب، ربع ساعة، أو ما يقارب ذلك؛ حتى يتجمع الناس، إلا في العشاء كان النبي ﷺ إذا رآهم اجتمعوا؛ عجل، وإذا رآهم أبطؤوا؛ آخر -عليه الصلاة والسلام- وإلا المغرب فإنه يبادر بها -عليه الصلاة والسلام- كان لا يبقى بعد الأذان إلا قليلًا، يصلي ركعتين بعد الأذان، ثم يقيم ﷺ.
وأخبر الصحابة أنه كان في المغرب لا يؤخر الإقامة، ولا يبقى بعد الأذان إلا مدة قليلة، ثم يقيم بعدما يصلي الناس ركعتين بعد أذان المغرب، وأما الظهر، والعصر، والفجر، والعشاء فيتحرى الإمام في ذلك الوقت المناسب الذي يجمع الناس، ويرفق بهم، إذا أذن ذهب يتوضأ، وقد يكون عليه غسل؛ فلا يعجل إلا العشاء بزيادة، فإنه لا يعجل إذا رآهم ما اجتمعوا، فيتأنى حتى يجتمعوا، وإلا الظهر في شدة الحر، إذا اشتد الحر في الظهر؛ فله الإبراد؛ لقول النبي ﷺ: إذا اشتد الحر؛ فأبردوا بالصلاة، فإن شدة الحر من فيح جهنم.

 

Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan